Friday, September 12, 2008

Simbol Kegagalan Kristen Melawan Barat

"SEKULARISME"
Simbol Kegagalan Kristen Melawan Barat

Sekularisme lahir dari gagasan dan gerakan sekularisasi yang berasal dari warisan sejarah perkembangan peradaban Barat. Faham ini dapat ditelusuri mulai abad pertengahan (middle ages) Barat. Ketika itu, Gereja mendominasi peradaban Barat. Dan karena ajaran Injil banyak bertentangan dengan akal, keberadaannya dianggap menghambat kemajuan penelitian ilmiah. Revolusi ilmiah (Scientific Revolution) yang dirintis Copernicus dengan teori Helio-centric (matahahari sebagai pusat tata surya) dianggap bertentangan dengan ajaran Injil. Di dalam Injil disebutkan, matahari dan bulan diciptakan setelah terciptanya bumi. Fakta ini bertentangan dengan ide-ide mendasar tentang sistem solar. Pertentangan antara akal dan Injil mengkristal pada zaman modern.

Orang Barat menyebut sejarah zaman pertengahan itu sebagai zaman kegelapan (dark ages). Saat itu, akal disubordinasikan di bawah Injil. Karena itu, mereka menamakan sejarah peradaban Eropa pada abad ke-15 dan 16 sebagai zaman kelahiran kembali (renaissance), karena akal bebas dari Injil. Mereka juga kemudian menyebut abad ke-17 sampai abad ke-19 sebagai zaman Pencerahan Eropa (European Enlightenment) yang sebenarnya adalah kesinambungan renaissance. Periode ini ditandai dengan semaraknya semangat rasionalisasi oleh Barat.

Para filosof, teolog, sosiolog, psikolog, sejarawan, politikus dan lain-lainnya menulis tentang berbagai karya yang menitikberatkan aspek kemanusiaan, kebebasan, dan keadilan.Karena kuatnya arus modernisasi yang tak bisa dibendung, maka para teolog Barat menafsirkan Injil dengan tafsiran baru. Dari sini, mulai bergulirlah gagasan sekularisasi. Penafsiran baru ini menolak penafsiran lama yang menyatakan bahwa ada alam lain yang lebih hebat dan lebih agamis dari alam ini. Penafsiran baru ini juga membantah peran dan sikap gerejawan yang mengklaim bahwa Gereja memiliki keistimewaan sosial, kekuatan, dan properti khusus. Penafsiran atau teologi baru inilah yang kemudian dirangkai menjadi teologi sekular; yang mengkritik posisi Gereja dengan teologi lamanya yang dianggap ideal. Khususnya, pada saat institusi Gereja memiliki kekuasaan dan peran sentral pada abad pertengahan Eropa.Jadi, gagasan sekularisasi muncul karena tidak sanggupnya doktrin dan dogma agama Kristen berhadapan dengan peradaban Barat yang terbentuk dari beragam unsur.

Hasilnya, para teolog Eropa dan Amerika seperti Ludwig Feurbach, Karl Barth, Dietrich Bonhoeffer, Paul van Buren, Thomas Altizer, Gabriel Vahanian, William Hamilton, Woolwich, Werner and Lotte Pelz, dan beberapa lainnya, menggagas revolusi teologi radikal. Harvey Cox menggelari mereka sebagai para “teolog kematian Tuhan” (death-of God theologians). Mereka menegaskan untuk menghadapi sekularisasi, ajaran Kristiani harus disesuaikan dengan pandangan hidup saintifik modern.Ludwig Feurbach menegaskan, prinsip filsafat bukanlah Substansi-nya Spinoza, atau Ego-nya Kant dan Fichte, bukan juga Identitas Absolut-nya Schelling, bukan juga Akal Absolut-nya Hegel, bukan pula konsep wujud yang abstrak, tetapi realitas wujud yang benar, yaitu Manusia.

Oleh sebab itu, manusia merupakan prinsip filsafat yang paling tinggi. Sekalipun agama atau teologi menyangkal, namun hakikatnya agamalah yang menyembah manusia (religion that worships man).Agama Kristen sendiri yang menyatakan: Tuhan adalah manusia dan manusia adalah Tuhan (God is man, man is God). Jadi, agama akan menafikan Tuhan yang bukan manusia. Makna sebenarnya dari teologi adalah antropologi (The true sense of Theology is Anthropology). Agama adalah mimpi akal manusia (Religion is the dream of human mind). Jadi, doktrin tentang Tuhan harus diubah menjadi doktrin tentang manusia. Kebahagiaan yang abadi bermula dari transformasi kerajaan langit kepadarepublik bumi.Pemikiran Feurbach kemudian sangat mewarnai para sosiolog dan teolog seperti Karl Barth, Martin Buber dan Karl Marx. Karl Barth, misalnya, menegaskan bahwa “agama sebagai ketidakpercayaan” (Religion as Unbelief). Gagasan ini kemudian dilanjutkan oleh muridnya, Dietrich Bonhoeffer. Bonhoeffer mendesak para teolog Kristen agar menyampaikan risalah Kristiani kepada manusia sekular sekarang dengan ungkapan: “kita sedang menuju ke suatu masa yang tiada agama sama sekali… Bagaimana agar kita berbicara mengenai Tuhan tanpa agama… Bagaimana supaya kita berbicara dengan gaya sekular yang baru tentang Tuhan?” Bagi Bonhoeffer, seorang Pastor Jerman yang dieksekusi oleh SS Nazi, agama harus dipisahkan dari kepercayaan (faith).

Dia selanjutnya mengatakan dengan frasenya yang paradoks: “sudah tiba saatnya bagi Kristen tanpa agama” (a religionsless Christianity).Seirama dengan Barth dan Bonhoeffer, Gabriel Vahanian, seorang Teolog Neo-Calvinis juga mengatakan: “sekular adalah keharusan seorang Kristiani”. Bagi Vahanian, kematian Tuhan adalah peristiwa agama dan budaya sekaligus. Dalam masyarakat yang modern dan saintifik, peristiwa-peristiwa dalam Bible dianggap sebagai mitos, sudah lapuk, dan tidak terpakai lagi. Werner and Lotte Pelz juga mengumandangkan “Tuhan tiada lagi” (God is no more).

Woolwich dengan nada yang sama juga berpendapat bahwa “Tuhan tanpa Tuhan” (God without God).Dengan pendapat-pendapat seperti itu, tidak berarti para teolog tersebut menjadi atheis, karena mereka masih mempercayai wujudnya Tuhan. Hanya, menurut mereka, di dalam zaman modern ini, Tuhan sudah tidak berperan lagi dalam kehidupan masyarakat. Inilah yang terjadi di masyarakat Kristen Barat. Tuhan diposisikan di luar urusan kehidupan manusia. Tuhan tidak berhak campur tangan dalam kehidupan manusia. Manusia harus mengatur hidupnya sendiri, dengan hukum-hukum yang mereka buat sendiri.

God is no more!

Memang ada sebagian teolog konservatif -- seperti E.L. Mascal -- yang setia berpegang teguh kepada “tradisi” Kristen. Menurut Mascal, sains dan teknologi yang merebak dan sangat gencar telah mempengaruhi kehidupan orang Kristen. Ini mengakibatkan munculnya gagasan sekularisasi sehingga ‘dunia’ ini tidak lagi dipandang sebagai memiliki kaitan lagi dengan Tuhan. Mascal menganggap pemikiran para teolog yang tersekularkan adalah fatal karena menafikan peristiwa-peristiwa supernatural yang ada di dalam Bible. Mascal juga mengkritik pendapat Cox yangmenyatakan bahwa ajaran Bible tentang Penciptaan sebagai langkah awal menuju sekularisasi yang sempurna. Namun, pendapat ini tidak berpengaruh terhadap kehidupan realitas masyarakat Kristen.

Harvey Cox --dengan teologi sekularnya--ingin menjembatani dua kubu yang paradoks secara ekstrim, yakni teologi konservatif dan teologi radikal. Cox mengkritik pendapat para teolog kematian Tuhan, yang keliru karena dua faktor. Pertama, mereka telah menjadikan pandangan hidup saintifik modern sebagai parameter, padahal humanisme saintifik modern itu beraneka-ragam. Selain itu, para saintis pun mengakui bahwa metodologi saintifik bersifat operasional dan berada dalam ruang lingkup yang terbatas. Oleh sebab itu, metodologi saintifik tidak menawarkan “pandangan hidup’. Kedua, pendapat teolog radikal terhadap teologi Kristen tidak kritis dan ahistoris. Mereka menganggap isi doktrin Kristen tidak berubah, maka perlu dibuang.Namun, Cox juga tidak konsisten.

Cox sendiri memuji konsep teologi Bonhoeffer. Cox mengatakan: kita masih sangat jauh untuk “melintasi Bonhoeffer” (we are veryfar from being “beyond Bonhoeffer”). Jadi, sebenarnya teologi sekular dan ‘teologi kematian Tuhan’ adalah dua sisi dari mata koin yang sama. Pada tahap awal, Teologi sekular tampak seolah-olah membela agama dan menempatkan agama posisi terhormat dan suci (karena tidak campur tangan dalam urusan profan), tetapi konsep ini sebenarnya membunuh agama, sebagaimana konsepsi para teolog kematian Tuhan itu.Cox yang menerima kritikan hebat dari para Teolog konservatif dengan gagasan sekularisasi kemudian berpendapat bahwa sekularisasi bukanlah ide baru. Ide ini telah digemakan sebelumnya oleh Friedrich Gogarten.

Jadi, Cox, Paul van Buren (The Secular Meaning of of the Gospel, London: 1963; R. Gregor Smith Secular Christianity, London 1966) dan lain-lainnya menindaklanjuti gagasan teologi radikal yang sudah digagas oleh para teolog sebelum mereka.Harvey Cox, menegaskan bahwa pemikirannya berbeda dengan para teolog kematian Tuhan dan juga teolog seperti Mascal yang menganggap ajaran Kristen berada di luar waktu. Bagi Cox, ajaran Kristen perlu dipandang dari perspektif sejarah yang berkembang. Gereja berkembang dalam sejarah dan karenanya terkait dengan situasi dan kondisi tertentu. Gagasan ini sudah dikembangkan pertama kalinya oleh oleh John Henry Newman, diikuti oleh Karl Adam, Hans Kung, Leslie Dewart dan Bernard Lonergan. Gagasan bahwa doktrin progressif dan kritik sejarah perlu dilakukan memang bertentangan dengan para teolog konservatif.

Gagasan doktrin progressif melihat bukan hanya masa lalu, namun masa sekarang juga adalah bagian dari doktrin yang akan terus berkembang. Ajaran yang ada dalam doktrin selalu berkembang karena nuansa makna dan bahasa selalu berubah. Dan ini adalah doktrin yang lebih benar. (Hidayatullah)oleh Adnin ArmasPeneliti Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization (INSIST), kandidat doktor bidang pemikiran dan peradaban di International Islamic Thought and Civilization (ISTAC), Kuala Lumpur
10 pandangan utama yang keliru mengenai Islam
Tulisan di bawah menjabarkan sepuluh

(10) pandangan utama yang keliru mengenai Islam yang berkembang di kalangan non-muslim sekarang ini.

01. Umat Muslim Adalah Biadab, Teroris dan Ekstrimis

02. Islam Menindas Kaum Wanita

03. Umat Muslim Menyembah Tuhan Yang berbeda

04. Islam Disebarkan Dengan Jalan Kekerasan dan Tidak Memberikan Toleransi Kepada Agama Lain

05. Seluruh Umat Muslim Adalah Orang Arab

06. Negara Islam (Louis Farrakhan) Adalah Bagian Dari Umat Muslim

07. Semua Pria Muslim Ber-Isteri 4 Orang

08. Umat Muslim Adalah Barbar dan Primitif

09. Muhammad Adalah Penemu Islam dan Umat Muslim Menyembahnya

10. Umat Muslim Tidak Percaya Kepada Yesus (Nabi Isa AS) dan Nabi-Nabi Lainnya

01. UMAT MUSLIM ADALAH BIADAB, TERORIS DAN EKSTRIMIS

Inilah pandangan keliru yang terbesar tentang Islam, yang diakibatkan oleh berita klise dan propaganda yang terus menerus dilontarkan berbagai media. Ketika seorang yahudi bersenjata api menyerang masjid, seorang gerilyawan katholik IRA meledakan bom di wilayah pemukiman, atau milisi ortodoks Serbia yang memperkosa serta membunuh muslim yang tidak bersalah, aksi-aksi tersebut tidaklah dianggap berasal dari agama tertentu. Aksi-aksi tersebut tidak pernah dihubungkan dengan agama si pelaku. Namun sudah seringkali kita dengar kata-kata "Islam, Muslim Fundamentalis" dsb dikaitkan dengan kekerasan. Politik yang seringkali disebut "Negara Islam" mungkin atau tidak, mempunyai dasar-dasar Islam. Seringkali para diktator & politisi memanfaatkan nama Islam demi kepentingan dan ambisi politiknya sendiri. Kita harus ingat untuk selalu berpedoman pada sumber-sumber Islam & memisahkan Islam sebagai agama kebenaran dari semua yang selama ini digambarkan oleh media. Islam secara tata bahasa berarti "Tunduk/Patuh kepada Allah", dan berasal dari kata dasar "damai". Dalam kehidupan di dunia modern sekarang ini, Islam tampak mengagumkan atau bahkan tampak ekstrim. Barangkali hal ini disebabkan karena agama tidak men dominasi kehidupan sehari-hari di Negara Barat, sementara dalam hidup seorang muslim Islam dijadikan "cara hidup/jalan hidup/pandangan hidup" dan mereka tidak membagi dan memisahkan kehidupan dunia & keagamaannya. Seperti juga agama Kristen, Islam membolehkan perlawanan untuk melindungi diri, melindungi agama, atau bagi mereka yang diusir secara paksa dari tempat tinggalnya. Islam menerapkan aturan yang tegas tentang gerakan perlawanan ini termasuk larangan untuk menyakiti penduduk sipil, merusak pertanian dan lingkungan hidup. Dimanapun Islam melarang untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Dalam Al-Qur'an telah disebutkan: "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" (Quran 2:190). "Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkal-lah kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui" (Quran 8:61). Perang merupakan jalan terakhir, dan dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang sesuai dengan aturan agama. Istilah "Jihad" secara bahasa berarti "perjuangan" dan menurut muslim ada 2 jenis jihad. Jihad dalam pengertian lainnya adalah perjuangan terhadap nafsu egoistis dalam diri manusia sendiri agar tercipta kedamaian dalam diri masing-masing.

02. ISLAM MENINDAS KAUM WANITA

Pandangan tentang wanita muslim yang menggunakan jilbab dan dipaksa tinggal di rumah serta dilarang keluar adalah pendapat umum kebanyakan orang. Meskipun di beberapa Negara Islam menerapkan aturan yang memberatkan kaum wanita, hal tersebut tidak dipandang berasal dari Islam. Banyak dari negara tersebut tidak menerapkan aturan yang sesuai syari'ah (aturan berdasarkan hukum Islam), mereka menggunakan aturan atas dasar kebudayaan mereka sendiri yang dibuat berdasarkan jenis kelamin. Di sisi lain, Islam memberikan tugas dan kesamaan yang berbeda antara pria & wanita seperti yang ditetapkan dalam Al-Quran serta dicontohkan oleh Nabi SAW. Islam memandang wanita, baik yang belum menikah maupun yang sudah menikah, sebagai individu yang mempunyai hak pribadi, seperti hak untuk memiliki dan menentukan kekayaan dan memperoleh penghasilan sendiri. Mahar yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita berhak untuk digunakan sendiri, dan dia harus menjaga nama keluarganya daripada nama keluarga suaminya. Baik pria maupun wanita diwajibkan untuk berpakaian yang sopan dan menutup aurat. Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baik orang diantara pengikutku adalah yang menghormati dan memperlakukan istrinya dengan baik". Bentuk kekerasan apapun terhadap wanita dan memaksakan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan mereka tidak diperbolehkan. Pernikahan seorang muslim merupakan hal sederhana, masing-masing dibebaskan untuk mengadakan akad nikah yang sah termasuk syarat-syaratnya. Tradisi pernikahan seperti ini sangat bervariasi di satu negara maupun di negara lainya. Perceraian tidaklah disukai Allah, meskipun hal itu dibolehkan sebagai jalan terakhir. Menurut Islam, seorang gadis muslim tidak bisa dipaksa untuk menikah dengan pasangan yang tidak disukainya, orang tuanya seharusnya menyarankan sang gadis untuk memilih pasangan yang sesuai baginya.

03. UMAT MUSLIM MENYEMBAH TUHAN YANG BERBEDA

Allah diambil dari bahasa Arab yang berarti Tuhan. Allah bagi muslim adalah Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Mulia, yang menurut bahasa Arab berarti bahwa hanya satu-satunya Tuhan dan tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya. Allah artinya sama dengan "Tuhan" bagi orang-orang Yahudi, juga Yesus Kristus bagi orang-orang Nasrani. Tuhan berarti sama dengan di dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam. Allah adalah Tuhan yang sama yang disembah oleh muslim, kristen dan yahudi. Muslim yakin bahwa kedaulatan Allah harus diakui baik dalam beribadah maupun dalam janji untuk mematuhi ajaran dan perintah-Nya yang disampaikan melalui Nabi serta Rasul-Nya yang diutus di beberapa tempat sepanjang sejarah.

04. ISLAM DISEBARKAN DENGAN JALAN KEKERASAN DAN TIDAK MEMBERIKAN TOLERANSI KEPADA AGAMA LAIN

Banyak buku teks pelajaran di sekolah-sekolah yang menggambarkan seorang laki-laki Arab berkuda dengan pedang di satu tangan dan Al-Quran di tangan lainnya berusaha memaksa orang untuk masuk agama Islam. Tentu saja hal ini bukanlah gambaran sejarah yang benar. Islam selalu menghormati dan memberikan kebebasan untuk beragama kepada siapapun. Dalam Al-Quran disebutkan : "Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesunguhnya Allah menyukai orang- orang yang berlaku adil" (Quran 60:8).Kebebasan beragama juga telah disebutkan dalam Al-Quran : "Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam. Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah" (Quran 2:256).Seorang Misionaris Kristen, T.W. Arnold memberikan pendapatnya tentang pertanyaan seputar penyebaran Islam : "... hal apapun yang diatur untuk memaksakan menerima Islam, atau bentuk-bentuk penganiayaan yang sistematis untuk membasmi agama Kristen, sama sekali tidak kami dengar. Jika para Khalifah terpilih ini ingin melakukan tindakan seperti itu, tentu mereka sudah membinasakan Kristen dengan mudah seperti Ferdinand dan Isabella yang mengusir Islam dari Spanyol, atau Louis XIV yang menyebarkan agama Protestan ..." Sudah merupakan aturan dalam hukum Islam untuk melindungi hak-hak dan status kaum minoritas. Itulah sebabnya tempat-tempat ibadah non-Islam berkembang di seluruh bumi Islam. Sejarah telah menunjukkan banyak contoh toleransi muslim terhadap agama lain. Ketika Khalifah Umar bin Khattab memasuki Yerusalem pada tahun 634M, Islam menjamin kebebasan beribadah bagi seluruh umat beragama di kota itu. Selain menyatakan kepada penduduk bahwa kehidupan dan kekayaan mereka akan aman, serta tempat ibadah mereka tidak akan diambil alih, Beliau juga meminta pendeta-pendeta Kristen Spronius untuk ikut bersama Beliau mengunjungi semua tempat suci dan tempat ibadah. Hukum Islam juga mengijinkan kaum minoritas non-muslim untuk membuat pengadilan sendiri. Kehidupan dan kekayaan semua penduduk di Negara Islam dianggap suci baik itu milik muslim maupun non-muslim. Rasisme bukanlah bagian dari Islam, Al-Quran menyebutkan tentang kesamaan derajat manusia dan betapa manusia sama di hadapan Allah : "Hai manusia, sesunguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (Quran 49:13).

05. SELURUH UMAT MUSLIM ADALAH ORANG ARAB

Masyarakat muslim di dunia berjumlah sekitar 1,2 milyar. 1 dari 5 orang di dunia adalah muslim. Muslim terdiri dari berbagai ras, suku bangsa & budaya dari seluruh dunia -Filipina sampai Nigeria-, mereka bersatu dalam agamaIslam. Hanya sekitar 18% muslim yang tinggal di negeri Arab, sementara komunitas muslim terbesar adalah di Indonesia. Kebanyakan muslim tinggal di Pakistan Timur. 30% muslim tinggal di wilayah India, 20% di Gurun Sahara Afrika, 17% di Asia Tenggara, 18% di Arab, dan 10% di Uni Soviet & Cina. Turki, Iran dan Afghanistan terdiri dari 10% muslim non-Arab di Timur Tengah.Meskipun muslim menjadi kaum minoritas di hampir setiap negara, termasuk di Amerika Latin dan Australia, tetapi kebanyakan muslim tinggal di Rusia dan Negara/Pemerintahan baru yang merdeka, India dan Afrika Bagian Tengah. Sementara itu di Amerika ada sekitar 6 juta muslim tinggal di negara tersebut.

06. NEGARA ISLAM (Louis Farrakhan) ADALAH BAGIAN DARI UMAT MUSLIM

Islam dan Negara Islam (Nation of Islam yang dibangun oleh Louis Farrakhan) adalah 2 hal yang berbeda. Muslim menganggap bahwa kelompok tersebut hanyalah merupakan satu dari banyak cara ibadah yang mengunakan nama Islam untuk kepentingannya sendiri. Satu hal yang sama di antara keduanya adalah bahasa yang digunakan. Pemilihan nama "Negara Islam" adalah keliru, agama ini seharusnya disebut Farrakhanisme, karena nama pelopornya adalah Louis Farrakhan. Islam dan Farrakhanisme secara fundamental banyak mempunyai perbedaan. Misalnya, pengikut Farrakhan percaya dengan rasisme dan "orang kulit hitam" adalah orang suci sehingga merekalah yang mempunyai derajat dan berkuasa. Sedangkan Islam tidak mengenal rasisme dan semua orang mempunyai derajat sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan seseorang. Banyak sekali contoh-contoh teologis yang menunjukkan bahwa ajaran suatu negara tidak sesuai dengan kebenaran Islam. Banyak kelompok di Amerika yang menyatakan melaksanakan Islam dan menyebut pengikutnya muslim. Siapapun yang serius mempelajari Islam seharusnya meneliti dan menemukan kebenaran Islam.

Hanya ada 2 sumber otentik yang menjadi pedoman setiap muslim yaitu 1. Al-Quran, dan 2. As-Sunnah atau Al-Hadits. Berbagai pengajaran yang berlabelkan "Islam" yang bertentangan ataupun divariasikan dengan pemahaman dasar-dasar agama secara langsung dan bentuk praktek-praktek Islam seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Al- Hadits harus ditolak dan agama seperti ini harus dianggap sebagai Islam palsu. Di Amerika banyak sekali Islam palsu, Farrkhanisme adalah salah satunya. Sebenarnya faham-faham tersebut tidak boleh menyebut dirinya muslim dan beragama Islam, seperti Bahaisme yang disebut sebagai cabang Islam, tetapi penganut Bahaisme tidak menyebut dirinya Muslim ataupun agama mereka adalah Islam. Sesungguhnya Bahaisme bukanlah Islam sebagaimana Farrakhanisme yang bukan Islam.

07. SEMUA PRIA MUSLIM BER-ISTERI 4 ORANG

Agama Islam terbuka bagi semua masyarakat sepanjang jaman dan sangat cocok untuk kondisi masyarakat yang pada umumnya berbeda-beda. Keadaan membolehkan untuk menikah lagi asal haknya tetap terjamin, dan menurut Al-Quran, hanya dengan syarat jika suaminya benar-benar berlaku adil. Tidak seorang wanitapun yang bisa dipaksa untuk menerima pernikahan seperti ini jika mereka tidak menginginkannya, dan mereka juga mempunyai hak untukmembatalkan pernikahan tersebut. Poligami bukan merupakan perintah, juga bukan merupakan anjuran, tetapi hanya dibolehkan. Pandangan tentang "Syeikh dan selir-selirnya" tidaklah konsisten dengan Islam, karena seorang laki-laki dibolehkan untuk mempunyai paling banyak 4 istri jika dia bisa memenuhi syarat-syarat yang cukup berat yaitu memperlakukan masing-masing istrinya dengan adil dan menyediakan rumah yang terpisah untuk mereka, dsb. Ijin untuk melakukan poligami tidak dikaitkan dengan kepuasan nafsu belaka. Tetapi lebih dikaitkan dengan rasa iba terhadap para janda dan anak-anak yatim. Al-Quran membatasi dan menetapkan syarat untuk praktek poligami di antara orang-orang Arab, yang mempunyai istri 10 orang atau lebih dan menjadikan mereka sebagai "simpanan". Hal yang benar dan akurat jika dikatakan Islam melakukan pengaturan atas praktek poligami, membatasinya, membuatnya lebih manusiawi dan memberikan hak serta status yang sama bagi semua istri. Apa yang dimaksudkan dalam Al-Quran adalah bahwa, secara keseluruhan poligami dapat dilakukan jika perlu. Sudah jelas bahwa aturan Islam adalah monogami dan bukan poligami. Persentase muslim yang melakukan poligami sangat kecil sekali. Namun, ijin melakukan poligami ini disesuaikan dengan pandangan Islam tentang sifat alamiah pria dan wanita, berbagai macam kebutuhan sosial, serta keanekaragaman budaya. Pertanyaannya adalah, seberapa jauh fleksibilitas yang ada dalam Islam, juga tentang kebenaran dan kejelasan dalam Islam berkaitan dengan masalah yang timbul di dalam prakteknya. Dari pada menerima kemunafikan dan kerelaan yang semu, Islam mempelajari lebih dalam lagi tentang masalah-masalah yang dihadapi individu-individu manusia dan masyarakat, dan memberikan legitimasi serta solusi-solusi yang jelas yang lebih bermanfaat daripada jika mereka menolaknya. Sudah tentu istri kedua harus dinikahi secara sah serta diperlakukan dengan baik daripada menjadi istri simpanan yang tanpa hak ataupun ketetapan yang sah.

08. UMAT MUSLIM ADALAH BARBAR DAN PRIMITIF

Salah satu penyebab menyebarnya Islam dengan cepat dan damai adalah kesederhanaan doktrin-doktrin Islam yang mengajak untuk menyembah hanya kepada satu Tuhan yaitu Allah. Manusia terus diperintahkan untuk menggunakan akal pikirannya. Sehingga dalam waktu yang tidak lama, peradaban berkembang, lembaga pendidikan didirikan, semuanya berlangsung seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW, "Menuntut ilmu adalah perintah bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan". Perpaduan ide di Timur dan Barat, pemikiran baru dan lama, menyebabkan terjadinya berbagai kemajuan besar di berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti kedokteran, matematika, fisika, astronomi, geografi, arsitektur, seni, sastra, dan sejarah. Banyak sistem yang sangat penting seperti aljabar, angka Arab, dan konsep angka nol (sangat penting dalam kemajuan matematika), ditemukan orang-orang Eropa pada abad pertengahan dari Islam. Alat-alat canggih yang memungkinkan perjalanan orang-orang Eropa dalam penemuan tersebut berhasil dikembangkan, termasuk astrolabel, kuadran serta peta navigasi yang presisi dan akurat.

09. MUHAMMAD ADALAH PENEMU ISLAM DAN UMAT MUSLIM MENYEMBAHNYA Muhammad lahir di Makkah pada tahun 570. Sejak ayahnya meninggal sebelum Beliau dilahirkan, dan tidak lama kemudian disusul oleh ibunya dan kakek Beliau, Beliau dibesarkan oleh pamannya yang berasal dari kaum bangsawan suku Quraisy. Ketika Beliau dewasa, Beliau dikenal karena kejujurannya, kemurahan hati dan ketulusannya, sehingga beliau dibutuhkan karena kemampuannya dalam mengadili perselisihan. Para sejarawan menggambarkan pribadi Beliau sebagai orang yang tenang dan penuh pemikiran. Muhammad benar-benar agamis, dan karenanya menjadikan Beliau dibenci di kalangan masyarakatnya sendiri yang saat itu tengah mengalami dekadensi. Telah menjadi kebiasaan Beliau untuk berdiam diri/merenung/bertafakkur, dari waktu ke waktu di Goa Hira di dekat Makkah. Pada usia 40 tahun, ketika sedang berdiam diri di Goa Hira tersebut, Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah melalui malaikat Jibril. Wahyu ini yang diturunkan selama kurang lebih 23 tahun, kemudian dikenal sebagai Al-Quran. Beliau segera menerima wahyu yang disampaikan melalui Malaikat Jibril dan mengajarkan kebenaran yang Allah turunkan kepadanya, sehingga Beliau dan sedikit pengikutnya kemudian mengalami penganiayaan yang berat sampai akhirnya pada tahun 622 Allah memerintahkan untuk pindah/hijrah. Peristiwa Hijrah, perjalanan dari Makkah menuju Madinah inilah yang menandai permulaan penanggalan/kalender Islam. Setelah beberapa tahun, Nabi SAW dan pengikutnya kembali ke Mekkah, dimana Beliau memaafkan musuh-musuhnya dan kemudian membangun Islam dengan kokoh. Sebelum Nabi SAW wafat pada usia 63 tahun, penduduk Arab yang terbanyak adalah Muslim, dan bersamaan dengan 1 abad wafatnya Beliau, Islam telah menyebar hingga ke Spanyol bagian barat, dan Cina bagian timur.

Beliau wafat dengan meninggalkan kurang dari 5 kekayaan atas namanya. Ketika Muhammad SAW dipilih untuk menyampaikan wahyu Allah, Beliau tidak dianggap sebagai "penemu" Islam, karena muslim menganggap Islam adalah agama yang sama yang memberikan petunjuk kepada seluruh umat manusia seperti yang telah diturunkan kepada para Nabi di jaman-jaman sebelumnya. Muslim yakin semua Nabi seperti Nabi Adam AS, Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan lainnya diturunkan untuk memberikan petunjuk kepada umat mereka. Setiap Nabi dikirim sebagai utusan Allah kepada masing-masing umatnya, tetapi Muhammad SAW dikirim Allah kepada seluruh umat manusia. Muhammad adalah Nabi serta Rasul terakhir yang dikirimkan Allah untuk menyampaikan ajaran Islam. Muslim memuja dan menghormati Beliau atas apa yang telah Beliau sampaikan dan atas dedikasi Beliau, tetapi muslim tidak menyembah Beliau. Dalam Al-Quran disebutkan : "Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi" (Quran 33:45-46).

10. UMAT MUSLIM TIDAK PERCAYA KEPADA YESUS (NABI ISA AS) DAN KEPADA NABI-NABI LAINNYA

Umat Muslim menghormati dan memuja Isa AS (Yesus) serta mengharapkan kehadirannya kembali. Muslim menjadikan Isa AS sebagai salah satu utusan Allah yang terbaik bagi seluruh umat manusia. Seorang muslim tidak hanya menyebut "Isa", tetapi selalu menambahkan "alaihissalam" (disingkat AS). Al-Quran menegaskan kelahirannya yang suci (Surat Maryam), dan Maria/Maryam dianggap sebagai wanita tersuci di antara semua mahkluk. Dalam Al-Quran hal tersebut diceritakan sebagai berikut : "Dan (Ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata : "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'-lah bersama orang-orang yang ruku'. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad), padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa. (Ingatlah), ketika malaikat berkata : "Hai Maryam sesungguhnya Allah mengembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat yang datang dari pada-Nya, namanya Al-Masih Isa Putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang yang shaleh. Maryam berkata : "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku punya anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Demikianlah Allah menciptakan apa yang di kehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya : "Jadilah" lalu jadilah dia" (Quran 3:42-47).

Isa AS dilahirkan dengan keajaiban seperti halnya ketika Adam AS diturunkan sebagai manusia pertama tanpa adanya ayah : "Sesunguhnya, misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya : "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia" (Quran 3:59).Selama tugas kerasulannya, Isa AS menunjukkan banyak mukjizat. Dalam Al-Quran disebutkan : "Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka) : "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah, dan aku menyembuhkan orang-orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang-orang yang berpenyakit sopak, dan aku menghidupkan orang-orang mati dengan seizin Allah, dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sunguh-sunguh beriman" (Quran 3:49).

Baik Muhammad SAW maupun Isa AS tidak diturunkan untuk mengubah doktrin dasar untuk menyembah hanya kepada Allah seperti yang sudah disampaikan oleh Nabi-nabi terdahulu, tetapi untuk menegakkan dan memperbaharuinya. Dalam Al-Quran di jelaskan : "Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku" (Quran 3:50).Rasulullah Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa yang yakin bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak menyekutukan-Nya, dan bahwa Muhammad SAW adalah Rasul-Nya, bahwa Isa AS adalah Nabi dan Rasul Allah, ruh-Nya yang ditiupkan ke tubuh Maryam & tidak ada kekuatan yang melebihinya, dan bahwa Surga dan Neraka itu benar adanya, akan dimasukkan Allah ke dalam surga" (Hadits diriwayatkan oleh Bukhari).

Sumber :

1. Islam: A Brief Introduction, Islamic Circle of North America, Jamaica, New York.

2. Understanding Islam and the Muslims, The Islamic Affairs Department, The Embassy of Saudi Arabia, Washington DC, 1989.

3. Badawi, Jamal, Polygamy in Islamic Law, The Muslim Students' Association of the United States & Canada.

4. Islam and Farrakhanism Compared, The Institute of Islamic Information and Education, Chicago, Illinois.

5. Jihad Explained, The Institute of Islamic Information & Education, Chicago, Illinois.

Give Your comment below

No comments: